Sejarah Desa

31 Januari 2017 19:18:39 WIB

Nama Argomulyo diambil dari kata argo artinya bukit, dan mulyo artinya mulia. Nama itu tidak lepas dari kondisi tanahnya. Bagian utara jalan raya bertanah subur, sedang bagian selatan berbukit. Nama Kalurahan Argomulyo sangat erat hubungannya dengan Maklumat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 tahun 1946 tentang Otonomi dan Penggabungan Kalurahan. Bulan Juni 1946 tiap Panewu membentuk Gabungan Dewan Kalurahan. Panewu sebagai ketua, anggotanya adalah tokoh terkemuka tiap kalurahan. Asalnya empat kalurahan, digabung menjadi satu dan diberi nama Kalurahan Argomulyo. Semula terdiri dari :

1. Kalurahan Kemusuk mempunyai wilayah: Tempel, Puluhan, Kemusuk Lor, Engkuk-engkukan (Tegalsari), Kemusuk Kidul, Karang Montong, Srontakan, Kebondalem, Bobosan.

2. Kalurahan Watu mempunyai wilayah : Samben, Tulusan, Gunung Asem, Sengonkarang, Sengon Madinan, Watu, Plawonan, Sabrang.

3. Kalurahan Pedes mempunyai wilayah: Gejagan, Watugajah, Panggang, Trukan (Tegalrejo), Sijajar, Karanglo, Pedes, Karangasem, Surobayan.

4. Kalurahan Kaliberot mempunyai wilayah: Kaliurang dan Kaliberot

 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License