Inovasi Produk Herbal Sehat Berbasis Lidah Buaya

Ricky 23 September 2025 13:25:03 WIB

Argomulyo — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (UNJAYA) resmi memulai program pemberdayaan petani lidah buaya di Bantul. Program ini bertajuk "Inovasi Produk Herbal Sehat Berbasis Lidah Buaya: Edukasi dan Automasi Proses Olah Panen" yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman lidah buaya melalui pendekatan transformative learning.

Kolaborasi ini menggandeng Jama’ah Tani Muhammadiyah (JATAM) Sedayu dan Tim Penggerak PKK Kalurahan Argomulyo Sedayu, Susi Astanti. Acara peluncuran perdana atau kick-off diselenggarakan pada Sabtu, 20 September 2025, di Pendopo Bulak Pacar, Argomulyo, Sedayu.

 

Acara dibuka oleh Lurah Desa Argomulyo, Bambang Sarwono, S.Si,Apt, yang menyatakan dukungan penuh terhadap program inovasi pertanian ini. Ketua tim PKM, Prof. Ir. Anton Yudhana, menekankan peran vital ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan dalam memanfaatkan lahan di sekitar rumah mereka untuk membudidayakan lidah buaya. Ia juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi berlanjut hingga pengolahan produk bernilai ekonomi tinggi.

Sambutan juga diberikan oleh Ketua PCM Sedayu, Heru Waseso, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho,S.H., M.H. Keduanya menyoroti pentingnya konsistensi dan keberlanjutan program. "Tantangan terbesar bukan pada ide, tetapi bagaimana menjaga semangat agar tetap konsisten," ujar Bambang Purwadi, seraya mengajak semua pihak untuk bergerak bersama demi kesuksesan produksi dan pemasaran.

 

Kontributor : Ulu-ulu Argomulyo

 

Untuk memetakan kesiapan peserta, acara dilanjutkan dengan pembagian kuesioner yang hasilnya akan menjadi dasar strategi pemberdayaan. Suasana semakin hidup dengan sesi Achievement Motivation Training (AMT) bersama Imam, seorang pengusaha lidah buaya dari RamaVera. Imam berhasil memotivasi para peserta untuk berani berinovasi dan melihat lidah buaya sebagai peluang usaha yang memiliki nilai tambah.

Program PKM ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kemendikstiras, dan akan berlangsung selama tiga tahun. Kegiatan utama yang akan dilakukan mencakup:

  • Pelatihan penggunaan kubah pengering.
  • Sistem penyiraman berbasis Internet of Things (IoT).
  • Pelatihan pengolahan produk.
  • Pelatihan desain kemasan higienis.
  • Pelatihan soft skill dan literasi digital.

Target utama dari program ini adalah terbentuknya Aloe Vera Village, sebuah pusat pemberdayaan dan kemandirian masyarakat yang berbasis pada lidah buaya. Diharapkan, program ini dapat menjadi tonggak transformasi pola pikir para petani dan ibu-ibu PKK, menjadikan mereka lebih kreatif, inovatif, dan mampu mengadopsi teknologi untuk kesejahteraan bersama.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License